Madiun, Jawa Timur – Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pendidikan menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan program Wajib Belajar (Wajar) 12 Tahun pada tahun 2025. Program ini merupakan kelanjutan dari Wajar 9 Tahun yang sudah dicanangkan sebelumnya, dengan tujuan agar setiap anak di Madiun dapat menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA/SMK atau sederajat.
Komitmen Pemerintah Daerah
Kepala Dinas Pendidikan Madiun menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi dan kebijakan khusus untuk memastikan seluruh anak usia sekolah dapat mengakses pendidikan menengah. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah.
“Wajar 12 Tahun bukan sekadar target, tetapi tanggung jawab moral dan sosial. Kami ingin memastikan tidak ada anak Madiun yang putus sekolah hanya karena faktor ekonomi atau keterbatasan akses,” ujarnya.
Strategi dan Langkah Konkret
Untuk mewujudkan target tersebut, Dinas Pendidikan Madiun telah merancang berbagai langkah strategis, antara lain:
- Pemetaan Anak Usia Sekolah – Melakukan pendataan menyeluruh terhadap anak usia 7–18 tahun, terutama yang berisiko putus sekolah.
- Program Beasiswa dan Bantuan – Menyediakan bantuan biaya sekolah, transportasi, hingga perlengkapan belajar bagi siswa kurang mampu.
- Kerja Sama dengan Sekolah Swasta – Memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bersekolah di lembaga pendidikan swasta melalui subsidi.
- Peningkatan Mutu Guru dan Sarana – Melalui pelatihan guru, penyediaan fasilitas belajar, dan digitalisasi sekolah.
- Kampanye Sosialisasi – Mengajak masyarakat untuk mendukung gerakan Wajar 12 Tahun melalui media, pertemuan desa, dan kegiatan komunitas.
Dukungan Masyarakat dan Lintas Sektor
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada Dinas Pendidikan, tetapi juga dukungan masyarakat, orang tua, dan sektor swasta. Peran orang tua sangat penting dalam memastikan anak-anak tetap bersekolah, sementara dunia usaha diharapkan dapat membantu melalui program CSR pendidikan.
Selain itu, kolaborasi dengan organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, dan perguruan tinggi juga dioptimalkan untuk memberikan bimbingan belajar, pelatihan keterampilan, dan motivasi bagi siswa.
Harapan dan Tantangan
Meski optimis, Dinas Pendidikan Madiun mengakui ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, seperti keterbatasan infrastruktur sekolah di daerah terpencil, pernikahan dini, hingga masalah ekonomi keluarga. Namun, dengan dukungan semua pihak, target Wajar 12 Tahun diharapkan bisa tercapai.
“Kami ingin menjadikan tahun 2025 sebagai momentum penting. Jika pendidikan anak Madiun tuntas 12 tahun, mereka akan memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan lebih baik untuk menghadapi dunia kerja maupun melanjutkan ke perguruan tinggi,” tambah Kepala Dinas.
Kesimpulan
Komitmen Dinas Pendidikan Madiun untuk menuntaskan Wajib Belajar 12 Tahun pada 2025 menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan berbagai strategi, dukungan masyarakat, dan kerja sama lintas sektor, diharapkan setiap anak di Madiun dapat menikmati hak pendidikan secara penuh.
Program ini bukan hanya soal angka dan target, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan generasi muda Madiun agar lebih mandiri, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global.